Selamat Datang Sobat NKRI »
Terima kasih atas kunjungan anda. Silahkan periksa banner dan link sobat...!!
Klik di sini untuk melihatnya

Minggu, 16 Agustus 2009

Marsinah, Daya Tarik Yang Tak Lekang Oleh Waktu

Masih ingat Marsinah? Seorang buruh pabrik yang aktif memperjuangkan nasib rekan-rekannya sebelum mayatnya ditemukan di Dusun Jegong Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk 9 Mei 1993 lalu. Setelah enam belas tahun berlalu, penyelesaian kasus tersebut mungkin sampai sekarang masih meyisakan beberapa tanda tanya.

Enam belas tahun telah berlalu, kondisi makam Marsinah pun kelihatan tidak terawat. Sementara di sekeliling makam terserak kuburan-kuburan lain yang tampak sama tidak terawatnya. Rumput-rumput liar tumbuh menyemak, guguran daun-daun kering terserak, sebagian di antaranya mengotori makam simbol pejuang hak- hak buruh Indonesia itu. (http://www.kompas.com/kompas-cetak/0305/02/JATIM/290706.htm)

Jumat 26 Juni 2009, Megawati melakukan ziarah ke makam Marsinah, sebagai rangkaian jadwal perjalanan kampanye calon presiden keliling Pulau Jawa sekaligus ingin memberikan penghormatan kepada pehlawan buruh tersebut. (http://berita.liputan6.com/politik/200906/234931/Megawati.Tahlilan.di.Makam.Marsinah)

"Beliau datang ke makam, sebagai bentuk keprihatinan dan sebagai wujud penghormatan kepada Marsinah," kata Ketua Tim Pemenangan Pemilu Kabupaten Nganjuk, Bambang Trisnanto.
Ia mengemukakan kunjungan ke makam Marsinah tersebut merupakan rangkaian kampanye yang dilakukan dalam pemilu presiden, sekaligus menjadi rangkaian dari kampanye yang dilakukan di Jawa Timur. (http://pemilu.antara.co.id/view/?tl=capres-megawati-nyekar-ke-makam-marsinah&id=1246005228)

Kita semua mahfum apa yang dilakukan Megawati tersebut sebagai capres yang sedang melaksanakan kegiatan kampanye, terlebih apabila dikaitkan dengan image sebagai pejuang nasib "wong cilik". Meskipun terdapat statement bahwa kegiatan "nyekar" Mbak Mega semata-mata merupakan bentuk representasi hormat beliau kepada Marsinah, sulit dipungkiri bahwa kegiatan tersebut mempunyai makna lain karena dilakukan pada masa kampanye, dimana semua capres berlomba-lomba menarik simpati masyarakat. Atau minimal sasaran yang hendak dicapai adalah untuk memelihara image sebagai capres yang dekat dangan kalangan buruh ataupun "wong cilik".

Ada satu hal yang menggelitik dalam benak, coba kalo Mbak Mega juga menyempatkan ziarah ke makam Marsinah pada waktu may day atau hari buruh kemarin. Meskipun semua tahu bahwa beliau adalah pemimpin Parpol yang hendak mencalonkan diri sebagai Presiden (lagi), persepsi masyarakat terhadap kunjungan yang dilakukan mungkin tidak begitu kental dengan nuansa politik. Bukan tidak mungkin akan memperkokoh kesan sebagai pejuang nasib buruh dan "wong cilik".

Enam belas tahun telah berlalu. Terlepas dari apakah ziarah tersebut mempunyai korelasi positif terhadap persepsi publik kepada Megawati yang berujung pada peningkatan simpati, satu hal yang pasti bahwa daya tarik Marsinah sang Pejuang Nasib Buruh sampai sekarang tak akan lekang oleh waktu.

Hanya satu kalimat yang membuat saya termenung, yang keluar dari bibir seorang Marsini (40) bibi dari Marsinah, "Kalau sedang ingat Mbak Marsinah, ya, begitu. Ceritanya banyak, tapi loncat-loncat. Maklum ibu sudah tua. Ibu juga ingin tahu siapa sebenarnya yang membunuh Marsinah. Sejak dua tahun terakhir ini juga tidak ada lagi yang datang berkunjung".

Sumber : dino pamungkas http://politikana.com/baca/2009/06/27/marsinah-daya-tarik-yang-tak-lekang-oleh-waktu.html

Sabtu, 27 Jun '09 15:24

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar anda disini!

   Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net   Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net  


     

     

  

CommunitY

  ©DESIGNED BY DALVINDO ORLANDO