Selamat Datang Sobat NKRI »
Terima kasih atas kunjungan anda. Silahkan periksa banner dan link sobat...!!
Klik di sini untuk melihatnya

Minggu, 27 September 2009

Bloging Bisa Membantu Mendorong Karier0

Ke mana pun Anda melihat, setidaknya akan ada orang yang memegang BlackBerry atau ponsel yang bisa berinternet. Tak heran, aplikasi-aplikasi jejaring sosial di internet sangat banyak pengikutnya. Belum lagi penyedia lahan blog yang menjadi tempat curahan hati dan sebagai tempat unjuk kebolehan yang gratis.

Blog memiliki kegunaan yang sangat beragam. Fungsinya sebagai diary maya, tempat menunjukkan hasil jepretan, menunjukkan kreasi seni, berbagi informasi, bahkan berkenalan dengan orang lain. Apakah Anda sudah memiliki blog? Jika belum, kemungkinan terbesar Anda melewatkan satu hal yang bisa menjadi kesempatan untuk melejitkan karier Anda.

Mengapa blog?

Blog merupakan sarana yang amat bagus untuk seseorang yang sedang mencari pekerjaan, termasuk para fresh graduate. Pasalnya, blog menjadi tempat Anda untuk mencurahkan dan menyimpan hasil karya dalam bentuk digital. Misal, tempat Anda menyimpan hasil tulisan, hasil jepretan, bahkan hasil karya di sana. Selain Anda bisa menunjukkan kemampuan Anda, menyimpan hasil karya juga sebagai pembuktian bahwa Anda tidak gaptek. Dua hal yang amat diperlukan untuk bisa bersaing di dunia teknologi masa sekarang. Namun, perlu dipikirkan dan dipastikan bahwa blog yang Anda tampilkan mencerminkan hasil yang profesional, bukan blog yang sangat pribadi dan isinya seputar hobi dan kata-kata yang tidak sopan.

Bagaimana menyampaikan kepada calon pemberi kerja?

Salah satu hal yang ingin diketahui oleh perusahaan sebelum memberikan pekerjaan kepada pencari kerja adalah apa yang unik dari diri Anda? Jika Anda sudah memiliki blog yang banyak dikunjungi dan dibaca orang, hal ini bisa jadi nilai kunci Anda. Anda bisa mengedepankan hal ini saat wawancara kerja, misal, “Blog yang sudah saya kembangkan secara pribadi ini berisi tentang pandangan saya seputar ekonomi, dan bagaimana keluar dari situasi rumit keuangan. Saat ini ada lebih dari 700 pembaca yang selalu membaca blog saya.”

Atau cara yang lebih mudah adalah dengan mencantumkan alamat blog Anda di resume, dengan penjabaran singkat isi blog tersebut. Anda tak perlu menjadi seseorang yang sangat ahli untuk bisa menulis di blog, jangan berusaha, dan jangan berpura-pura menjadi seorang yang sangat ahli karena ini bisa berbahaya. Direkomendasikan, blog untuk mencurahkan isi pikiran Anda yang tak menyinggung SARA ataupun orang lain. Anda bisa memulai untuk menulis tentang sesuatu yang Anda sukai atau yang berkaitan dengan karier Anda.


NAD
Sumber : careerbuilder | KOMPAS.com
READ MORE - Bloging Bisa Membantu Mendorong Karier

Kamis, 24 September 2009

Yang Bikin Gagal Saat Wawancara Kerja0

KOMPAS.com - Terkadang, tindakan berbicara lebih kencang daripada ucapan. Karena itu pula, jangan heran jika Anda tak lolos wawancara kerja, meskipun apa yang Anda sampaikan sudah sesuai buku teks jawaban wawancara kerja. Kadang, kita tak sadar ada gerakan-gerakan yang sepintas terkesan sepele, tetapi ternyata berpengaruh terhadap penilaian.

Beberapa waktu lalu, situs Careerbuilder mensurvei ratusan perusahaan, dan menanyakan apa kesalahan-kesalahan yang dilakukan pelamar sehingga mereka tidak diterima kerja. Umumnya, hal-hal sepele lah yang menjadi penyebabnya. Berikut beberapa di antaranya :

Sikap sombong atau bosan
Kebanyakan orang yang melamar pekerjaan, ketika akan diwawancara akan merasa gugup. Ketika seseorang gugup, biasanya akan melakukan suatu tindakan kecil untuk menyalurkan kegugupannya. Misal, mengetuk-etukkan jari di meja, mengetuk kaki, memilin rambut, membuka-tutup pulpen, dan lain sebagainya. Sayangnya, si pewawancara justru menanggapi tindakan-tindakan semacam ini sebagai sinyal kebosanan. Sementara kebosanan pun diartikan sebagai kesombongan. Siapa yang mau bekerja dengan orang sombong?

Cara mengatasinya? Usahakan untuk berlatih sesering mungkin. Seseorang yang kalem, percaya diri, dan tidak stres, akan bernafas perlahan. Sebelum mulai bicara, ambillah napas panjang, dan perhatikan tangan serta kaki Anda. Biarkan tangan beristirahat di lengan kursi, dan kaki diam istirahat di lantai, lutut saling menempel untuk meminimalkan ketukan kaki. Badan condong ke depan, ke arah meja, juga bisa menunjukkan bahwa Anda tertarik.

Tidak berdandan sesuai acara
Tentunya, ketika akan mendatangi suatu wawancara kerja, Anda akan berusaha mengenakan pakaian seformal mungkin. Sayangnya, tak semua orang memiliki kemampuan untuk mengenakan pakaian yang formal. Tak jarang, malah, mereka yang fresh graduate malah mengenakan pakaian informal karena bingung mau pakai baju apa. Solusinya, bukanlah ide yang buruk untuk berinvestasi pada pakaian formal. Kemeja, celana bahan, blazer, serta sepatu hak kecil dan tertutup. Jika Anda melamar pekerjaan ke bidang kreatif, Anda bisa menambah corak atau warna dengan aksesori.

Tidak ada persiapan
Adalah kesalahan jika Anda tidak terlebih dahulu mencari tahu latar belakang perusahaan yang Anda lamar. Anda tak hanya akan bingung mau berkata apa, tetapi juga memperlihatkan bahwa Anda tidak mau tahu, pemalas, dan kurang inisiatif.

Sudah bukan jamannya lagi Anda kurang informasi. Segala teknologi sudah bisa membantu Anda mencari tahu apa pun yang ingin Anda ketahui. Pelajarilah sebisa mungkin tempat Anda melamar pekerjaan. Buat si pewawancara kagum dengan pengetahuan dan ide-ide yang Anda miliki.

Tidak mematikan telepon genggam
Adalah hal yang tidak bisa dimaafkan jika Anda menyalakan telepon genggam Anda. Menonaktifkan telepon genggam akan memberikan Anda dan si pewawancara waktu untuk bisa konsentrasi dan mengeliminasi gangguan. Selalu pastikan ponsel Anda dalam mode silent saat akan rapat atau wawancara kerja.

Tidak menanyakan pertanyaan bagus
Banyak orang sudah tahu, bahwa sebaiknya Anda menanyakan suatu pertanyaan saat wawancara kerja. Namun, yang tak banyak diketahui adalah pertanyaan apa yang harus ditanya. Yang terutama, yang tak boleh ditanyakan saat wawancara pertama adalah jumlah gaji dan fasilitas yang ditawarkan kantor.

Anda bisa mencoba untuk menanyakan pertanyaan mengenai pekerjaan yang Anda lamar. Tugas-tugas utama Anda, atau tanyakan kepada si pewawancara kerja, apa yang membuatnya senang bekerja di perusahaan ini. Bisa juga menanyakan, “Menurut Bapak/Ibu, tantangan terbesar apa yang akan saya hadapi dalam posisi ini?” Pertanyaan ini akan membuat si pewawancara berpikir bahwa Anda tertarik untuk mengetahui apakah Anda cocok atau tidak untuk pekerjaan tersebut.

Mengirimkan lamaran terlalu banyak
Salah satu trik untuk membuat Anda terlihat seperti orang yang tidak kompeten adalah dengan mengirimkan surat lamaran yang sama berkali-kali ke perusahaan. Mengapa? Karena ini mengganggu, plus membuat Anda terlihat desperate untuk masuk ke perusahaan itu. Anda cukup mengirimkan lamaran ke lowongan yang menurut Anda paling pas. Buat surat lamaran Anda semenarik mungkin.

Tidak memberikan foto yang profesional
Foto-foto diri yang Anda ambil untuk diri sendiri sebaiknya disimpan untuk situs pribadi saja. Jika Anda ingin mengirimkan lamaran, jangan lupa menyertakan foto diri dengan pose profesional. Anda tak ingin mengirimkan suatu hal yang bisa membuat perusahaan meragukan kredibilitas Anda, kan?


NAD
Sumber : careerbuilder
READ MORE - Yang Bikin Gagal Saat Wawancara Kerja

Rabu, 16 September 2009

Perhitungan Lapan : Idul Fitri 20 September1

Jakarta (ANTARA News) - Masyarakat diminta tidak tersesat dalam membaca kalender yang menyebutkan Idul Fitri 1430 Hijriah jatuh pada Senin, 21 September, karena berdasarkan perhitungan astronomi maka Idul Fitri jatuh pada Minggu 20 September 2009.

"Selama ini, kalendernya salah menyebutkan. Yang benar Senin-Selasa 21-22 September adalah libur Idul Fitri karena Idul Fitri jatuh pada Minggu, tanggal merah," kata Peneliti Utama Astronomi-Astrofisika Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) Dr. Thomas Djamaluddin yang dihubungi dari Jakarta, Rabu.

Anggota Badan Hisab Rukyat (BHR) Depag ini mencontohkan, hari besar Maulid Nabi yang jatuh pada Minggu kemudian hari liburnya akan digeser ke Senin keesokan harinya. Hal ini menimbulkan salah interpretasi para pembuat kalender.

Dr Thomas Djamaludin mengatakan ijtima awal Syawal terjadi pada 19 September 2009 pukul 01.45 WIB sehingga pada saat maghrib 19 September 2009, bulan cukup tinggi, lebih dari empat derajat di seluruh wilayah Indonesia, sehingga hilal (bulan) sangat mungkin untuk dirukyat (dilihat).

Dengan demikian, pada 20 September sudah memasuki bulan baru yakni bulan Syawal, dan Idul Fitri 1430 H bertepatan dengan 1 Syawal 20 September 2009.

Namun demikian masih tetap harus ada sidang itsbat para tokoh ormas Islam pada Sabtu, 19 September untuk memastikannya serta pengumuman Menteri Agama yang mensahkannya.

Sidang itsbat akan dihadiri perwakilan berbagai ormas Islam, para pakar hisab-rukyat, dan instansi terkait seperti Lapan, Observatorium Bosscha ITB, Planetarium Jakarta, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), serta Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal).

Menurut dia, untuk wilayah Indonesia ketinggian hilal empat sampai enam derajat menurut pengalaman akan berhasil diamati, apalagi ada 40 titik pengamatan di seluruh Indonesia, baik yang digelar oleh Depag, maupun dari ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) hingga masyarakat seperti Masjid Salman ITB.

"Dari kondisi cuaca, bulan cukup memungkinkan untuk dilihat pada saat sidang itsbat meskipun ada kemungkinan mendung dan tertutup awan," katanya.

Ditanya, jika ternyata di 40 titik seluruh Indonesia tak ada yang bisa melihat bulan, menurut Djamal, sidang itsbat akan mempertimbangkan Fatwa Majelis ulama Indonesia (MUI) tahun 1981.

Fatwa itu menyebut: saat hilal tak terlihat tapi secara perhitungan sebelumnya biasanya hilal bisa diamati, maka tetap akan dijadikan patokan awal bulan.(*)
Rabu, 16 September 2009 15:10 WIB
COPYRIGHT © 2009

NB : SKB 3 MENTERI TENTANG HARI LIBUR NASIONAL DAN CUTI BERSAMA THN 2009, dapat anda download (Pdf) disini, gratis!!!.
READ MORE - Perhitungan Lapan : Idul Fitri 20 September

Rabu, 09 September 2009

CERITA "SANG PETANI"0

Fe Imut 09 September jam 14:45


Dari kecil saya senang mendengar cerita. Baik lisan maupun tertulis. Dan cerita ini pula sering menjadi bahan ilustrasi saya jika sedang kebagian tugas mengajar.

Tidak tahu kenapa, buat saya selalu saja ada hikmah dari cerita yang saya dengar. Berikut salah satu cerita yang ingin saya share:

Alkisah jaman dahulu kala ada seorang petani miskin yang hidup dengan seorang putera nya. Mereka hanya memiliki seekor kuda kurus yang sehari-hari membantu mereka menggarap ladang mereka yang tidak seberapa. Pada suatu hari, kuda pak tani satu2 nya tersebut menghilang, lari begitu saja dari kandang menuju hutan.


Orang-orang di kampung yang mendengar berita itu berkata:

"Wahai Pak tani, sungguh malang nasibmu!".

Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …"

Keesokan hari nya, ternyata kuda pak Tani kembali ke kandangnya, dengan membawa 100 kuda liar dari hutan.

Segera ladang pak Tani yang tidak seberapa luas dipenuhi oleh 100 ekor kuda jantan yang gagah perkasa. Orang2 dari kampung berbondong datang dan segera mengerumuni "koleksi" kuda2 yang berharga mahal tersebut dengan kagum. Pedagang2 kuda segera menawar kuda2 tersebut dengan harga tinggi, untuk dijinakkan dan dijual. Pak Tani pun menerima uang dalam jumlah banyak, dan hanya menyisakan 1 kuda liar untuk berkebun membantu kuda tua nya.

Orang-orang di kampung yang melihat peristiwa itu
berkata:

"Wahai Pak tani, sungguh beruntung nasibmu!".

Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …"

Keesokan hari nya, anak pak Tani pun dengan penuh semangat berusaha menjinakan kuda baru nya. Namun, ternyata kuda tersebut terlalu kuat, sehingga pemuda itu jatuh dan patah kaki nya.

Orang-orang di kampung yang melihat peristiwa itu
berkata: "Wahai Pak tani, sungguh malang nasibmu!".

Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …"

Pemuda itupun terbaring dengan kaki terbalut untuk menyembuhkan patah kaki nya. Perlu waktu lama hingga tulang nya yang patah akan baik kembali. Keesokan hari nya, datanglah Panglima Perang Raja ke desa itu.

Dan memerintahkan seluruh pemuda untuk bergabung menjadi pasukan raja untuk bertempur melawan musuh di tempat yang jauh. Seluruh pemuda pun wajib bergabung, kecuali yang sakit dan cacat. Anak pak Tani pun tidak harus berperang karena dia cacat.

Orang-orang di kampung berurai air mata melepas putra-putra nya bertempur, dan berkata: "Wahai Pak tani, sungguh beruntung nasibmu!".

Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …"
Kisah di atas, mengungkapkan suatu sikap yang sering disebut: non-judgement. Sebagai manusia, kita memiliki keterbatasan untuk memahami rangkaian kejadian yang diskenariokan Sang Maha Sutradara. Apa2 yang kita sebut hari ini sebagai "kesialan", barangkali di masa depan baru ketahuan adalah jalan menuju "keberuntungan" . Maka orang2 seperti Pak Tani di atas, berhenti untuk "menghakimi" kejadian dengan label2 "beruntung", "sial", dan sebagainya.

Karena, siapalah kita ini menghakimi kejadian yang kita sunguh tidak tahu bagaimana hasil akhirnya nanti.

Seorang karyawan yang dipecat perusahaan nya, bisa jadi bukan suatu "kesialan", manakala ternyata status job-less nya telah memecut dan membuka jalan bagi diri nya untuk menjadi boss besar di perusahaan lain. Maka berhentilah menghakimi apa yang terjadi hari ini, kejadian –kejadian PHK , Paket Hengkang , Mutasi tugas dan apapun namanya itu. . . . karena .. sungguh kita tidak tahu apa yang terjadi kemudian dibalik peristiwa itu (di).
" Hadapi badai kehidupan sebesar apapun , Tuhan tahu kemampuan kita.
Kapal hebat diciptakan bukan hanya untuk disandarkan di dermaga saja ".


Regards,
DJODI ISMANTO
Mitsubishi Motors – Group Sumatra Berlian
READ MORE - CERITA "SANG PETANI"

Senin, 07 September 2009

PESANGON PHK : MUSIBAH ATAU BIKIN KAYA ?3

Artikel ini dibuat untuk mengantisipasi kita senandainya kita terkena imbas akibat kegagalan perusahaan atau diri sendiri dalam melakukan aktivitas bisnis, sehingga hasil yang didapat adalah pemutusan hubungan kerja atau PHK.

Data hasil pemantauan dampak krisis global terhadap pekerja di Indonesia per 30 Januari 2009 menyatakan bahwa telah terjadi PHK sebesar 31.660, dan 24.817 pekerja lainnya memiliki resiko besar akan segera di-PHK. Hal ini telah disampaikan Direktur Jendral Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Myra M. Hanartani di sela rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, pada awal bulan Februari 2009 yang lalu.

Bagi para pekerja tentu ini merupakan momok yang menakutkan, ya karena PHK berarti identik dengan tidak adanya pendapatan rutin yang diterima oleh pekerja. Namun apakah ini merupakan musibah? Atau malah bisa membuat kita menjadi kaya?, pembaca yang bijak marilah kita telaah lebih jauh.

Kita ketahui berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 pasal 156 bahwa untuk mereka yang telah memiliki masa kerja lebih dari satu tahun maka uang pesangon minimal adalah sebesar 2 bulan gaji sedangkan penghargaan masa kerja baru diberikan jika telah bekerja minimal 3 tahun.

Lalu bagaimana cara kita mengelola uang pesangon PHK tersebut? Secara garis besar dapat kita kategorikan sebagai berikut. Jika pesangon PHK anda:

Sebesar 2 bulan maupun 3 bulan gaji maka anda: mutlak untuk mecari pekerjaan lain (bekerja) dengan waktu tersedia untuk mencari pekerjaan baru tidak lebih dari 2 bulan. Mengapa demikian? Karena uang yang ada 'hanya mampu' menghidupi anda selama 2-3 bulan jika anda berpikir menggunakan uang itu untuk keperluan usaha (bisnis) maka ada telah terperangkap dalam tindakan spekulasi. Jika usaha anda gagal (sering terjadi) maka anda gigit jari.

Sebesar 3 bulan gaji ditambah penghargaan masa kerja sebesar minimal 2 bulan upah atau lebih, maka pada tahapan ini anda dapat lebih leluasa melakukan aktifitas yakni tetap berusaha untuk mencari pekerjaan baru dikombinasikan dengan membuka bisnis sendiri dengan portfolio keuangan sebagai berikut (setelah dipotong pajak penghasilan atas uang tebusan pensiun, pesangon dan tabungan hari tua yang dibayarkan sekaligus):

1. Sisihkan minimal 15% dari pesangon yang diterima untuk investasi jangka pendek, menegah dan panjang atas kebutuhan anda, tempatkan pada instrumen investasi yang tepat. Tanpa anda sadari, jika dihitung dengan pertumbuhan majemuk sebesar 15% pertahun maka dana berkembang menjadi:

* Dalam waktu 5 tahun 101,14% atau 20,23% pertahun
* Dalam waktu 10 tahun 304,56% atau 30,46% pertahun
* Dalam waktu 15 tahun 713,71% atau 47,58% pertahun.


2. Pengeluaran rutin bulanan diturunkan, maksimal 80% dari gaji anda ketika masih bekerja (sudah termasuk cicilan KPR jika ada), total alokasi ini sebesar 48% dari pesangon. Siapkan dana ini minimal untuk 3 bulan.

3. Jika ada utang kartu kredit lunasi segera namun jika dana tidak mencukupi tekanlah pokok hutang tersebut dan cicilah seluruh hutang kartu kredit anda tersebut sebesar 15% dari gaji saat anda bekerja. Siapkan dana ini minimal untuk 3 bulan. Total alokasi ini adalah sebesar 9% dari pesangon anda.

4. Dana investasi yang diizinkan untuk membuka usaha sendiri sebesar 20% dari total pesangon, dengan persyaratan kelayakan yang telah dibuat serta dana ini sudah termasuk cadangan tambahan modal minimal 3 bulan (jika hasil usaha tidak sesuai dengan perencanaan).

Dengan kondisi alokasi dana seperti diatas, maka total alokasi untuk investasi, gaya hidup dan kewajiban hutang adalah sebesar 92% dari total dana pesangon yang anda terima, sisanya dapat anda cadangkan untuk pengeluaran yang tak terduga.

Pembaca yang bijak jangan lupa bahwa uang dana PHK merupakan objek pajak sesuai dengan tabel uang tebusan pensiun, pesangon dan tabungan hari tua yang dibayarkan sekaligus sebagai berikut:


* <= Rp 25 juta : 0%
* > Rp 25 juta s/d 50 juta : 5%
* > Rp 50 juta s/d 100 juta : 10%
* > Rp 100 juta s/d Rp 200 juta : 15%
* > Rp 200 juta : 25%.


Demikian alokasi dana pesangon PHK anda (pada kondisi minimal), tentunya seluruh kondisi diatas memiliki persyaratan yakni dalam kurun waktu maksimal 3 bulan anda sudah mendapatkan pekerjaan baru dan usaha atau bisnis tambahan yang dilakukan diharapkan telah menghasilkan income bagi diri dan keluarga anda. Selamat mencoba maka anda berpotensi menjadi kaya.

Sumber :
Pramono 'Pakde' Dewo, 08 September jam 1:37
Untuk anggota JADI PENGUSAHA ??... SIAPA TAKUT !

by Taufik Gumulya CFP®, Perencana Keuangan pada TGRM Financial Planning Services

READ MORE - PESANGON PHK : MUSIBAH ATAU BIKIN KAYA ?

Rabu, 02 September 2009

Cermin Retak Kebebasan Buruh0

Perayaan HUT Ke-64 Kemerdekaan Republik Indonesia, Senin (17/8), tak mampu mengobati keresahan Sarta bin Tahar dan Yuce Hengky Sadok. Kedua pengurus serikat buruh tingkat perusahaan itu kehilangan pekerjaan dan kemerdekaan berserikat akibat kriminalisasi. Inilah cermin retak demokrasi kita.


Polisi memenjarakan Sarta setelah menggalang unjuk rasa peringatan hari buruh internasional (Mayday) 1 Mei 2007 di Kabupaten Tangerang. Polisi menahan Yuce atas aksi unjuk rasa menggugat dugaan penggelapan iuran Jamsostek karyawan sebesar Rp 19 miliar, yang digalangnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Keduanya divonis bersalah dengan hukuman penjara enam bulan. Walau mereka langsung bebas setelah hakim mengetuk palu, Sarta dan Yuce tetap berstatus mantan terpidana.

Perlindungan

Aktivis serikat buruh yang semestinya mendapat perlindungan karena bekerja berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Buruh/Serikat Pekerja malah kerap menjadi korban kesewenangan kekuasaan. Pengusaha yang alergi terhadap serikat buruh akan terus berupaya menekan aktivis buruh agar mereka mundur, baik dari organisasi maupun perusahaan.

Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (K-SBSI) Rekson Silaban mengungkapkan, setiap tahun ada lima sampai enam kasus kriminalisasi pengurus serikat buruh dengan jumlah tersangka puluhan orang per kasus. Biasanya berawal dari unjuk rasa buruh menuntut hak, lalu polisi lebih memakai hukum pidana daripada UU No 21/2000.

Pemerintah harus lebih serius menerapkan prinsip kebebasan berserikat dan berjuang bersama untuk menghapus kriminalisasi pengurus serikat buruh.

Sudah sembilan tahun Indonesia memiliki UU No 21/2000 tentang Serikat Buruh/Serikat Pekerja dan 11 tahun meratifikasi Konvensi Organisasi Buruh Internasional (ILO) Nomor 87 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak untuk Berorganisasi. Namun, tetap saja perlindungan terhadap serikat buruh minim.

Upaya penegakan hukum demi melindungi pengurus serikat buruh beraktivitas mutlak dibutuhkan. Pemerintah tidak boleh setengah-tengah melakukan hal ini hanya demi menyenangkan hati sebagian kecil pengusaha yang alergi serikat buruh.

Demokrasi utuh

Ahli Standar dan Prinsip Kebebasan Berserikat ILO Libsynd O Wolfson di Geneva, Swiss, Kamis (6/8), mengungkapkan, kebebasan berserikat membutuhkan demokrasi yang utuh dan asli. Tanpa itu, kebebasan berserikat sulit terwujud.

Pernyataan itu lalu menjadi bahan diskusi hangat dalam perbincangan lewat video dengan para jurnalis yang tengah mengikuti kursus Berkomunikasi Hak Buruh di Pusat Pendidikan Internasional ILO di Turin, Italia. ILO adalah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang fokus terhadap hak buruh.

Sebanyak 30 jurnalis, staf media ILO regional, dan juru bicara pemerintah dari Asia, Afrika, dan Eropa mengikuti kursus dengan beasiswa dari sejumlah pihak, seperti Kementerian Luar Negeri Italia.

Demokrasi yang utuh semestinya memberi tempat yang sama bagi setiap orang untuk bebas berorganisasi, mengemukakan pendapat, dan menuntut hak mereka. Bukan sekadar keberhasilan penyelenggaraan pemilihan umum, tetapi penuh kesemrawutan daftar pemilih tetap (DPT).

Kebebasan berserikat merupakan salah satu landasan dasar hak buruh yang penting untuk memperjuangkan pekerjaan yang layak bagi mereka. Menurut Libsynd, serikat buruh berperan penting bagi negara. Kebebasan berserikat dan peranan aktif serikat buruh dapat mendorong perkembangan demokrasi di negara itu sendiri. Hal ini yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat.

Menurut Koordinator Lembaga Penelitian dan Pendidikan Ketenagakerjaan (LPPK) Andy William Sinaga, perkembangan pasar kerja yang condong ke sistem kapitalisme membuat posisi buruh terus terjepit. Sistem kerja kontrak dan upah minimum membuat buruh kian terpuruk dalam kondisi kerja yang buruk. Sampai kapan buruh mendapat pekerjaan yang layak dan merdeka yang sesungguhnya? Semoga para pemimpin segera sadar dan berhenti berkaca di cermin yang retak.


Sumber : Kompas, Rabu, 19 Agustus 2009 | 03:52 WIB
Hamzirwan
READ MORE - Cermin Retak Kebebasan Buruh

   Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net   Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net  


     

     

  

CommunitY

  ©DESIGNED BY DALVINDO ORLANDO