Selamat Datang Sobat NKRI »
Terima kasih atas kunjungan anda. Silahkan periksa banner dan link sobat...!!
Klik di sini untuk melihatnya

Selasa, 17 Maret 2009

Kualitas Tenaga Kerja


Tenaga kerja dari kalangan menengah kebawah yang notabene sebagai pihak paling lemah dan tidak berdaya apa-apa. Sudah barang tentu lemah dari segi pendidikan, lemah status sosial juga sangat lemah dibidang ekonomi. Sehingga mau tidak mau selalu terpaksa untuk tiga kali lebih lemah dibawa tingkatan pengusaha yang memang sudah memiliki ketiganya. Jadi bagaimanapun aturan yang dibuat oleh pemerintah untuk menyetarakan pekerja dengan pengusaha, baik sebagai mitra pengusaha maupun sebagai aset perusahaan tetap tidak akan berarti apa-apa bila pekerja itu sendiri tidak mengetahui apa yang dibutuhkan sebenarnya. Kita banyak menyaksikan seseorang yang diterima bekerja disuatu perusahaan, hal yang pertama dipikirkannya adalah bagaimana memiliki kebutuhan sekunder berupa koleksi barang-barang yang merupakan kegemaran umum setiap manusia. Belum lagi dengan desakan emosional untuk melengkapi kebutuhan lainnya dengan kwalitas terbaik. Demi gengsi untuk memiliki berbagai kemewahan lainnya dan segala sesuatu yang sebenarnya akan menambah beban hidup yang pada akhirnya akan senantiasa memperkecil volume pendapatan mereka karena harus menanggung biaya operasi dan biaya perbaikan serta biaya pemeliharaan dari barang-barang yang telah dimilikinya. Sadar atau tidak, bahwa hal demikian adalah merupakan beban yang dapat dihindari dengan mengerti apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan pokok kita sebagai penerima upah. Bukannya menambah beban, tapi potensi yang kita miliki hendaknya menjadi prioritas utama untuk diasah dan dikembangkan sehingga apa yang diperoleh dari pekerjan itu akan dapat menjadi sumber penghasilan baru. Sebagai contoh bilamana kita sadari bagaimana memproyeksikan upah yang kita terima dengan persentasi tertentu, antara lain tunjangan hidup, rencana jangka menengah dan jangka panjang.

Dengan demikian keterampilan yang kita dapatkan dari pekerjaan sekarang ini dapat dikembangkan untuk menjdi sumber penghasilan baru diluar penghasilan kita sebagai pekerja. Dengan sendirinya apabila kita dapat memiliki sumber penghasilan lebih dari satu, maka secara mutlak beban kita akan berkurang. Bukannya meningkat, tidak jadi soal berapa upah yang kita peroleh tapi berapa berapa besar manfaat yang dapat diperoleh dari upah atas pekerjaan telah kita lakukan.

Bilamana pekerja tidak mengerti akan kebutuhan pokoknya, dapat dipastikan bahwa ia akan menghabiskan usia mereka dengan bekerja keras menghasilkan lebih banyak buat majikan dan mendapatkan hanya sedikit sebagai imbalannya. Dan yang paling pahit adalah bukan tidak mungkin hal tersebut akan berlangsung selamanya dan menurun kepada anak keturunan sehingga tidak akan pernah mengalami perubahan apapun dari waktu kewaktu. Hal ini juga akan mempersulit pencapaian predikat pekerja sebagai mitra perusahaan maupun sebagai aset dari perusahaan karena ketidak mampuan menciptakan nilai tambah sebagai tolak ukur.

Kita dapat melihat betapa kepentingan pengusaha sangat jauh berbeda dengan kepentingan pekerja. Pengusaha menghendaki begaimana supaya dapat bekerja dengan sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk mencapai hasil yang sebesar-besarnya. Sementara pekerja menginginkan agar dapat bekerja dengan lebih sedikit untuk mendapatkan imbalan sebesar mungkin. Namun bila hal tersebut bisa didapatkan suatu titik temu sehingga kedua prinsip dasar yang berbeda dapat berjalan selaras maka hambatan semacam apapun dapat diatasi dengan mudah. Selama tidak ada unsur mementingkan pihak sendiri tanpa peduli dengan pihak lainnya pasti akan dicapai apa yang menjadi tujuan bersama.

Untuk itu hanya satu jalan yang dapat ditempuh untuk mengatasi perbedaan tersebut, yaitu pekerja hendaknya selalu berusaha meningkatkan kemampuan personalnya, juga keterampilan finansial tentunya sehingga dapat memiliki nilai tawar. Tidak seharusnya kita berada tiga lapis lebih lemah dibawa pengusaha. Kita ambil contoh tenaga kerja dinegara berkembang di Asia Tenggara seperti Hongkong, Jepang dan Korea Selatan dan tetangga dekat kita Singapura. Dinegara tersebut kehidupan pekerja benar-benar terjamin sebagaimana layaknya.


4 komentar:

Anonim,  17 Maret 2009 pukul 20.01  

keduaXXX,,,,
hihihi... salam knal sanak...

Anonim,  22 Maret 2009 pukul 13.52  

yoi, ane setuju tuh... tp bukan hanya pekerja yg harus meningkatkan kemampuan personalnya, juga keterampilan finansial,, kita semua harus meningkatkan itu... good luck

Anonim,  25 Maret 2009 pukul 05.00  

Iya, kualitas kita memenag hharus selau ditingkatkan. Aku sepkat banget Cuiy...

But, bukan berarti kita melulu yang meningkatkan kulitas kerja. Para pemilik modal juga harus ikut meningkatkan tarf hidup pekerjanya...

-eljudge-

Posting Komentar

Tinggalkan komentar anda disini!

   Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net   Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net  


     

     

  

CommunitY

  ©DESIGNED BY DALVINDO ORLANDO